Selasa, 21 November 2017

Mungkin Memang Jalannya

Huft... setelah kegiatan super duper padat berlalu, akhirnya blog yang terlupakan ini kembali terjamah, kali ini versi bahasa kesatuan kita ya biar cerita ngalur ngidul kita lebih asyik gitu he he he (bilang aja kehilangan kata-kata waktu nulis inggris ye kan.. ). 
 Oke,, kali ini aku mau cerita, gak penting sich sebenarnya (sejak kapan loe penting, ha??), dan mungkin belum menginspirasi ( menginspirasi?? loe siapa ??). Ah terserah.. mau penting atau nggak mau menginspirasi atau nggak aku gak peduli, yang penting aku mau cerita.. dan kalian harus baca, Ocre?? 
Aduh bingung juga mau mulai darimana, hadeuh gaya...
Ok. Kalian pernah gak sich, punya suatu keinginan, cuman gak yakin gitu bakalan terwujud?? ibaratnya kata kids jaman old seperti khayalan babu lah gitu?? Ayo ngaku ada nggak?? . Kalau aku sich jujur banyak wkwkwkwk, cuman kali ini aku ceritain salah satu aja ya, ini bermula  saat aku kelas X SMA  sekitar tahun berapa ya, ah kalian gak usah tahu ntar ketahuan  dong umur aku.. pokoknya waktu itu, novel tetralogi Laskar Pelangi lagi happening banget, aku juga terkena virusnya ikut baca tu novel mulai dari Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Sampai Maryamah Karvov. Dari keempat buku tersebut buku kedua dan ketigalah yang menjadi buku favoritku didalam nya ada kutipan yang mengesankan dari Leo Tosloy" Tuhan tahu tapi menunggu", buat yang belum baca recommended banget itu, pokoknya jauh lebih keren daripada filmnya, gak percaya? udah percaya ajalah apa susahnya coba. Jadi gara-gara itu buku aku jadi punya khalayan untuk merasakan atmospher belajar dan mengenal budaya luar negeri, tapi bukan jalan-jalan ya. Itu sekedar khayalan remaja yang sekalipun tak pernah terungkap karena malu , karena gak kelihatan benang merah untuk mewujudkannya jadi cukuplah disimpan dalam hati saja, maklumlah kan dulu beasiswa seperti LPDP seperti sekarang belum ada,  pengetahuan juga terbatas, informasi belum lancar seperti sekarang, medsos yang dikenal juga baru Friendster, chatingan juga di Room MIRC , Fb aja baru dikembangkan tu sama Mark Zukirberg, halah ketahuan juga kan aku remaja jadul,, wkwkwk.. Alaynya masa remaja kami memang bukan pamer2 di medsos, tapi kami juga melewati masa-masa alay itu kok, sini aku bagi dikit ya, dulu itu zamannya beli kartu di radio trus salam-salaman plus request nyanyi buat seseorang gitu kemudian minta tu orang nungguin sesi salam-salam di siaran radio favorit. Oh iya kebetulan waktu itu kami tinggal di asrama, jadinya mantengin tu radio rame-rame di kamar ahahahha, ada juga yang gunain jasa radio buat nayatain perasaan,  aku masih ingat banget waktu si T nungkapin perasaan buat si V pakai lagu Janji sucinya Yovie and Nuno dan besoknya mereka jadian, kece gak tu?? huahaha...

Kalau yang satu ini kealayan aku saja bukan remaja pada umumnya, pokoknya gara-gara sudirman Cup sama kejuaraan dunia bulutangkis tahun..... (rahasia) aku jadi tergila-gila sama atet badminton Indonesia, gak tau kenapa waktu Liliyana Natsir/ Nova Widyanto dan Taufik Hidayat juara junia bersamaan di Aneheim USA, saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dinayayikan seraya bendera merah dikibarkan, orang-orang asing berdiri memberi hormat itu moment bikin bulu kuduk merinding, air mata menetes, seolah-olah jiwa nasionalisme menyala seketika. Semenjak saat itu aku menjadi badminton addict sampai sekarang, kala itu pemberitaan tentang badminton terbatas maklum efek belum ada sosmed, sehingga untuk menyalurkan kekepoanku  tentang badminton adalah dengan mencari berita di koran-koran termasuk koran bola, jikalau ada terselip berita tentang badminton tanpa basi-basi aku gunting, spesial untuk yang ada foto Taufik hidayat akan aku tempel di loteng tempat tidur (tempat tidur di asrama bertingkat), sehingga ketika bangun pagi langsung terlihat gambar-gambar TH beraneka pose..(kalau diingat jadi malu ahahahah) Hadeuh ini cerita nyampek kemana ya??, cuman tentang badminton juga masih ada hubungannya kok dengan topik, tenang aja.

Jadi, khayalan untuk merasakan atmospher luar itu masih ada terkadang melintas sesekali dalam lamunan seperti angin lalu begitu saja, sampai di bangku kuliah S1 banyak senior  memotivasi bahwa ada alumni yang dapat beasiswa S3 di Perancis trus dalam pikiranku ah masih jauh itu mah S3, S1 aja susah ahahahha. Trus ketika lulus S1 malah aku lebih tertarik ikut program SM3T daripada S2 (apa itu SM3T? nanti aku cerita di postingan lain ya?) Intinya program yang memberi peluang menjadi guru di daerah terpencil.

Di sela-sela pengabdian jadi guru di daerah terpencil, ada seorang siswa yang meminjamkan buku judulnya "Trinity Naked Traveler". Nah dalam bukunya itu dia cerita berbagai pengalaman unik selama dia di luar negeri, gara-gara ini buku khayalanku yang sempat mati suri jadi hidup lagi,  tapi ya ujungnya tetap sama, aku kudu piye??. Cuman yang ada di dalam benakku waktu itu salah satu jalan yang bisa menjadikan angan-angan itu menjadi nyata adalah harus bisa bahasa inggris, Kemampuan bahasa inggris kemari tanggung huahaha.. pas-pasan maksudnya.

Sepulangnya dari daerah, menjelang memulai program PPG (program yang sedang aku ikuti saat ini) aku memutuskan untuk ikut les Bahasa Inggris 1,5 bulan. Aku mulai hadir di tempat les ketika pembelajaran sudah jalan beberapa kali pertemuan, ternyata aku terdaftar dalam kelas Toefl Preparation sejenis les untuk persiapan tes toefl, disana aku sekelas dengan dosen yang mau lanjutin study ke luar negeri, dokter yang mau ngambil spesialis ke luar negeri banyak mahasiswa fresh graduation yang mengincar LPDP, ada juga beberapa job seeker yang butuh sertifikat toefl untuk persyaratan di tempat kerja. Nah, ketika tentor tanya alasan mau ikut Toefl?,  disaat yang lain mengungkapkan alasan dengan pasti dan lugas, saat itulah aku kalang kabut.. Mau jawab karena pengen ke luar negeri mati aja aku diketawain satu kelas.  atau untuk aktualisasi diri sok gaya banget kan, jadi terpaksalah aku jawab ikut toefl untuk keperluan study hahahaha. Ternyata pembelajaran di kelasnya juga unpredictable banget, aku kira bakalan banyak speaking, games, drama, dll, gak tau nya itu kelas serius yang kita harus ngapalin pola-pola kalimatlah, aturan baku bahasa inggrisnya, cara cepat jawab soal lah,  mana teks nya panjang dan vocabnya nauzubillah susah, ini aku masuk kelas benar-benar cari masalah ahahahahha...

Namun, karena sudah bayar mahal kan sayang uangnya (berhubung aku pencinta uang) aku bulatkan tekad les ini harus ada hasilnya. Sepanjang pembelajaran diikutin dengan serius kurangi ngobrol, yaiyalah orang gak saling kenal, mau ngajak ngobrol siapa coba, setelah dijalani ternyata kita dari jurusan exact ini karena sudah terbiasa berpikir sistematis ternyata bisa berguna saat kita harus mengenali pola-pola kalimat di toefl tanpa harus tahu arti setiap vocabnya. Alhasil setelah les ini berakhir alhamdulillah peningkatan score toefl aku lumayan signifikan, uangku tak melayang sia-sia.

Memasuki semester kedua program PPG berlangsung kompasku seperti menemukan arahnya. Setelah melewati peristiwa sedikit dramatis maka aku ditempatkan menjalankan PPL di SMAN 6 Padang. Sebelum memulai program PPL diadakan pembekelan yang pada saat itu aku tak bisa hadir karena pulang kampung  orang tua sakit yang hampir berujung SP, ternyata kala itu Pak Rektor mengumumkan bahwa ada kesempatan untuk pertukaran mahasiswa PL ke luar Negeri dengan syarat skor toefl minimal 500 dan dibiayai kampus,beberapa teman menghubungi untuk memberi informasi. Saat itu juga aku minta izin orang tua untuk mendaftar dan beliau mengizinkan, hati kecilku bicara, kenapa kebetulan sekali ya? ada program ini, dengan aku yang kebetulan dapat sertifikat toefl sebelum PPG ini, mungkin inikah jalannya?, yang jelas aku bergegas mencari sertifikatku dan membawanya saat kembali ke Padang.

Setelah melewati seleksi dan terakhir adalah interview dengan kampus penerima, aku resmi menjadi mahasiswa  SEATEACHER di  Udonthani Rajabhat University, Thailand selama satu bulan. Alhamdulillah, sesuai dengan kutipan favoritku dari Leo Tosloy " Tuhan tahu tapi menunggu". Tuhan tahu apa yang kita niatkan, tuhan melihat apa yang kita usahakan, tapi tuhan menunngu waktu yang tepat untuk menjawabnya (hahah sok yes banget kan?? gapapalah sesekali pun). Bagaimana proses ke Thailand lain kali akan ku ceritakan. Sekarang akan ku kasih bocoran bahawa kegilaanku tentang badminton bisa  bermanfaat (sebenarnya banyak kisahnya) di hari penyambutan. Jadi saat itu kami peserta program SEATECHER ini ditodong ngomong panjang lebar topiknya bebas, dalam hati aku mau ngomong apa, semenjak les berakhir hidupku sudah jauh dari bahasa Inggris, waduh buntu ini, pas sampai giliran aku harus bicara, awalnya ya cerita-cerita mainstream mengapa ingin ikut program ini seperti itu lah, Tiba-tiba keluar ide, aku cerita kalau aku penggemar badminton, aku tahu thailand karena atlet badminton, ku sebutkanlah semua kelebihan ratchanok, prestasi-prestasinya yang sudah khatam dikepala ku, trus kusebutkan semua atlet badminton dari Thailand yang namanya sulit bikin lidah melintir itu, dan mereka terkesan, aku dapat tanggapan positif disaat perkenalan.. Udahan dulu ya.,, dah pegal ni,, yang baca pun su bosan toh??

Minggu, 27 Agustus 2017

Science day in udonthani Rajabhat University

August, 16,2017

Today is wednesday. We had no class today. All of student in grade 7 went to Udonthani Rajabhat University. They were participating to celebrate Science Day.  I and my friends went to UDRU together to protect students, and catched the moment also. Every faculty in UDRU show off their skill. They competed to be the best. Beside that it more like entertaiment show for me. i was happy.


I and Boom. Boom is student teachen In Ban Makkhaeng.


Not only about science. So many dishes sale here. The Model is Ca.
I was wearing 3D glasses in Science depaetment booth

Preserved animals in sciecence department


Incredible paint by art department.



We ate the dishes that we bought here.

exhibition animal traditional Thailand


We enjoyed thai traditional dance





Asisting day 1


August, 15, 2017

Today is tuesday. I was a teacher asistant today. I helped teacher to controlled the class. I asked student to do their task. we thaouht in M 1/1. They studied in group, the topic was Proliferate generatively.

Group 1

Group 2

Group 3
Group 4
Group 5. In this group there was George helped me  be translator to his friend
Group 6


This girl is Oi. She rank 1 in the class. She speaks english well. Her mother is english teacher.


After class, I had lunch. Usually i eat lunch in the school where food given by school with container. But this afternoon that container lost. So, my advisor Mrs. Camaiporn invited me to lunch outside. We went to Halal restaurant food. Surprisingly the seller offered me Gulai Ayam and Nasi Putih, she spoke Indonesia but a little bit. She came from Manapaki, the region near from Malaysia. I order Gulai Ayam and Nasi Putih.

 Nasi Putih + gulai ayam
 Same apperance but unfortunately different taste.



National holiday Mother's day

 August, 14, 2017

 Today is monday and National holiday Mother's day. We have spent  two days at the dorm. We felt boring. Then Hickma's advisor gave us suggestion to visit Thai chinese cultural center. We went there without buddies, we rode tuk tuk we try our best to Negotiate with tuk tuk driver  about cost. He did not speak english, we did not speak thai ahahaha . We  did not speak anything to negotiate, we used calculator to help us during negociation process. Then we saw him the picture of  our destination place to give direction, finally we arrived in  Thai chinese cultural center.


 We were on tuk tuk

We took a photo before entering the place

I and Fish

Herny in action
I was enjoying the view
Yohana In action

Actually this place near to UD Town, so we walked to buy some food for dinnre in UD Town. Finally we cameback to the dorm.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Sunday is free time

August, 13, 2017

Yah it is sunday. Sunday is lazy day. I did'n go anywhere. One place that I went to just 7eleven to buy food for lunch and dinner.  7Eleven served packing rice with omelet  that match with my tongue, another choice for me is packing pasta, it is so yummy. I spent day talked everything with my friends in the dorm. In the evening i did my lesson plan that i would use to teach next week.

Ok, in this ocassion i will share  to you the Unique things in Udonthani.
  • 7Eleven
         7Eleven is look like a mini market. we can find our daily need there.




My favorite side in 7 Eleven

 I love this rice with omelet
price 37 Bath = Rp 16.000
  • Tuk Tuk

 This one we used to ride to go anywhere
we pay10 bath for each
  • Top Up machine


If you want to top up your load, you don't need to go to counter. We can use this machine, Just put money. But every command in thai alphabet so you must remember carefully step by step by pictures or you can ask someone to help you.

  • free water Refill




                                                         UDRU served free water for us






First Week End In Udonthani

August, 12, 2017

Today is saturday. Today is free day. No one went to school. Today is mother's day in Thailand. Everyone celebrated it. Most of children visited their Mom to say " Happy Mother's day" include our buddies. So, we did not go anywhere because no native with us, we will get  language problem without them.  I did activity in the dorm , there were no special activities.So, In this ocassion let me introduce my friends who joined Sea teacher project from other university.

  •  Nurul Khicmah

She is majoring in geography education in State University of Makasar. She is easy going and funny  with her Bugis accent. She like raw mango so much.

Nurul Khicmah and Miss Kim

  •  Dyan
    She is majoring in english education in Roosevelt College, Philipine. She is very cute. She love shopping. She bought anything here. I think she has a lot of money. 



  • .Sila & Vincent
    Both of them is my schoolmate in Ban Makhaeng. Sila's  major is english education in University of Sarjanawiyata Taman siswa, Yogyakarta. I call her brother sometime since her style look like a boy. She love coffee. Her favorite colour is maroon.
       Vincent's  major is math education in Roosevelt College, Philipine. He love food so much. He has special word for food. It is 'Nom-nom'.  And i call him Kapatit (younger brother).

 ( Left : Sila         Right    :  Vincent )   


  • Dea and Ina
           Dea study in english  education in Universitas Muhammadiah Prof Buya Hamka. She like ice cream so much. She is forgetful girl.
              Ina study in  Math education in University of Sarjanawiyata Taman siswa. She is a girl who does not want to be slim.


 Dea
Ina

  • Lynard
His  major is phisychal Education in Roosevelt College, Philipines. He like to paint. He play some music instruments such as guytar, piano, and etc. His style look like indonesian artis 'the chang chuter.
 ( Left : Lynard)
  •  Ita, Bekty, and Herni
           Ita study in math in Universitas Yogyakarta. She comefrom Lombok. She brouhgt Abon from lombok to Udhon Thani uhmm.. yummy. She like durian so much.
            Bekty study in english education in Universitas Yogyakarta. She is diligent and discipline person, and sometime she is speaking java without conscious .
               Herny study in Early child education. She does not like chocolate, it is weird for me haha because i love chocolate. She is our food supplier. She always bring a large foods from her school.

 from left : Herni, Ita (back), bekty (back), wike, and Yohana




Last day observation, Mc. Donal & Walking street


Day 5, Observation
August, 11, 2017

I went to school with Sila in 07.00.  My advisor Mrs. Camaiporn told me she did not come to school. Se would attended seminar in pittanayatukul school Arrived at school we signed our attendant list then I went to science lab.

I observed the  class where Miu one of practicum student from Rajabhat university taught there. They  studied about plant reproduction. Sutents are talkactive. But I saw funny moment, that one of student tight slept during learning process until the class end.


Then I observed other class (1/4). This not my advise class but I observed it. They study about reproduction also. I saw the teacher angry to the student, but I did not understand what she said, then se hit the student. In thai teacher allowed to hit student if  there is no blood,and  there is no pain.
In the afternoon, One of english teacher invited me for eating lunch in Mc. Donal. I was so happy,  I have not found yet thai food  that match my tongue. And all dishes in Mc. Donal meant more for me. It saved my life hahahaha..
Mom Kun & I


Mrs Wina & I 
Mom Kun dan Mrs. Wina told me, they have been in Semarang,  Indonesia in 2012. They were exited to share their experience. oh i was so lucky. I really enjoyed that food, and fortunately Mrs Wina had Mc. Donal coupons then she shared me some of them. After lunch we went to clothing store and Mom Kun buy scraft for me. She is so kind.



Using these coupons we get cheaper price

Mom Kun Bought lottery

In the evening My friends and I went to Walking street. Walking Street is a look like night market in Indonesia. There were alot tof things sold here, and not too expensive. But I did not buy anything  since iam keeping my money to survive here for a mont hhahaha.


 Walking Street

 Temple in the Walking Street










Mungkin Memang Jalannya

Huft... setelah kegiatan super duper padat berlalu, akhirnya blog yang terlupakan ini kembali terjamah, kali ini versi bahasa kesatuan kita...